(MAMPUS-NYA) MATINYA SEBUAH BANGSA
~ * * * ~
Genosida Bangsa Ini
Bisa Terjadi Karena Berbagai Sebab. Kata Genosida Ini Pertama Kali Digunakan
Oleh Seorang Ahli Hukum Polandia, Raphael Lemkin, Pada Tahun 1944 Dalam
Bukunya “Axis Rule In Occupied Europe” Yang Diterbitkan Di
Amerika Serikat.
Genosida Yang Sangat Terkenal Dan Menjadi Dasar Berbagai
Bangsa Memberikan Suaka Kepada Kaum Yahudi Adalah Genosida Yang (Katanya)
Dilakukan Oleh Bangsa Jerman.
““Holocaust” ” Merupakan Persekusi Dan Pembantaian
Sekitar Enam Juta Orang Yahudi Yang Dilakukan Secara Sistematis, Birokratis Dan
Disponsori Oleh Rezim Nazi Beserta Para Kolaboratornya. ““Holocaust” ” Berasal
Dari Bahasa Yunani Yang Artinya “Berkorban Dengan Api.” Nazi, Yang Mulai
Berkuasa Di Jerman Pada Bulan Januari 1933, Meyakini Bahwa Bangsa Jerman Adalah
“Ras Unggul” Sedangkan Kaum Yahudi Dianggap “Inferior,” Yaitu Ancaman Luar Terhadap
Apa Yang Disebut Dengan Masyarakat Rasial Jerman.
Selama Masa “Holocaust” Berlangsung, Pemerintah Jerman Juga Menjadikan
Kelompok-Kelompok Lain Sebagai Target Karena Mereka Dianggap Memiliki “Ras
Inferior”: Orang Roma (Gipsy), Penyandang Cacat, Dan Sebagian Bangsa Slavia
(Polandia, Rusia, Dan Yang Lainnya). Kelompok Lainnya Dipersekusi Karena Alasan
Politis, Ideologis, Dan Perilaku, Di Antaranya Kaum Komunis, Sosialis,
Kesaksian Yehova, Serta Kaum Homoseksual. (Sumber : United States “Holocaust” Memorial Museum)
Walaupun Ada Sebagian Yang Menyangsikan Kejadian
Sebenarnya, Yang Selama Ini Jadi Propaganda Kaum Yahudi Untuk Dikasihani Oleh
Bangsa Dari Negara Lain Dengan Tujuan Menarik Simpati. “Holocaust” Yang Dipercayai Ini Berakar Dari Diary Nona
Anne Frank. Berikut Bukti Yang Dijadikan Dasar Bahwa “Holocaust” Tersebut Adalah Hoax ;
·
Pada Masa Skitar 1944, Ballpoint Belum Ada. Dan
Anehnya Si Anne Frank Sudah Menggunakannya
Untuk Menuliskan Diary Tersebut.
Untuk Menuliskan Diary Tersebut.
·
Terjadi Perbedaan Gaya Bahasa Tulisan Saat Dia
Umur 13 Yang Masih Cenderung
Baru Jadi Remaja Menjadi Super Dewasa Hanya Dalam Setahun. (14 Juni 1942 - 15 Juli 1944)
Baru Jadi Remaja Menjadi Super Dewasa Hanya Dalam Setahun. (14 Juni 1942 - 15 Juli 1944)
·
Kaum Yahudi Tersebut Hanya Mengambil Untung Dari Kejadian
Kecil Yang Dibesar-Besarkan.
·
(HATI-HATI!!!
YANG TIDAK PERCAYA “HOLOCAUST” Ini Bisa Dipenjara Lhoo… ;-)
HUA..HA..HA..HA..HA…!!!! ;-)
~ * * * ~
Sekarang Kita Membahas Gejala Kematian Suatu Bangsa Yang
Tidak Dilakukan Oleh Bangsa Lain, Setidaknya Tidak Secara Langsung. (Biar Tidak
Dipenjara… Hehehh ;-)
Sekarang Ini Dengan Adanya Identitas Bahwa Kita Adalah
Bangsa Indonesia Yang Ditandai Dengan Dasar Negara, Lambang Negara, Lagu
Indonesia Raya Dan Bendera Negara Mulai Terkikis. Malah Ada Yang Menuliskan
Ramalan Tersebut Dalam Suatu Buku Yang (Katanya) Dilihat Dari Gejala-Gejala
Yang Tampak Dewasa Ini.
Buku Ini Juga Menuliskan Beberapa Faktor Yang
Menyebabkannya, Antara Lain ;
1) Kepentingan
PRIMORDIAL (Kesamaan Etnis)
2) Ikatan
ECONOMIES (Kepentingan Bisnis),
3) Ikatan
CULTURAL (Kesamaan Budaya),
4) Ikatan
IDEOLOGIES (Kepentingan Politik),
Dan
5) Ikatan
RELIGIOUS (Membangun Negara Berdasar
Agama)
FENOMENA “SIKLUS
70 TAHUN-AN”
Juga SIKLUS 70
TAHUN Yang Mewarnai Sejarah Ibu Pertiwi Ini. Kerajaan Sriwijaya Yang
Berkuasa Pada Abad 6-7 M Di Mana Waktu Itu Rakyat Di Kawasan Nusantara Bersatu
Di Bawah Kepemimpinannya. Memasuki Usia Ke-70 Tahun Kerajaan Itu Mulai Buyar
Dan Muncul Banyak Kerajaan Kecil Yang Mandiri Berdaulat. Alhasil, Di Awal Abad
Ke-9 Nama Kerajaan Sriwijaya Hanya Tinggal Sejarah. Tujuh Abad Kemudian (Abad
13-14 M) Lahir Kerajaan Majapahit Di Trowulan, Jawa Timur Sekarang. Kerajaan
Besar Itu Berhasil Menyatukan Kembali Penduduk Nusantara. Namun, Kerajaan Ini
Pun Bernasib Sama Dengan Sriwijaya. Memasuki Usia Ke-70 Pengaruhnya Mulai
Hilang Dan Bermunculanlah Kerajaan-Kerajaan Kecil Di Nusantara. Nama Majapahit
Pun Hilang Ditelan Bumi. Tujuh Abad Pasca-Jatuhnya Majapahit, Di Tahun 1945
(Abad 20) Rakyat Nusantara Kembali Bersatu Dalam Suatu Ikatan Negara Bangsa
Bernama Republik Indonesia (Abad 20-21). Tahun 2015 Akan Bertepatan Ri
Merayakan Hut-Nya Yang Ke-70.
Selain Itu, Pertengkaran Sesama Anak Bangsa Yang
Sama-Sama Merasa Jago Dan Hebat, Masing-Masing Punya Kendaraan Partai,
Punya Jaringan Internasional, Punya Dana/Uang Mandiri, Punya Akses, Merasa
Punya Kemampuan Jadi Presiden; Merupakan Penyebab Ketiga Indonesia Akan Pecah
Berkeping-Keping Menjadi Negara-Negara Kecil. Masing-Masing Tokoh Ingin Menjadi
Nomor Satu Di Satu Negara. Fenomena Ini Sudah Menguat Sejak Era Reformasi Yang
Dimulai Dengan Diterapkannyauu Otonomi Daerah.
Dan Salah Satu Penyebab Indonesia Akan Pecah Di Tahun
2015 Karena Adanya Konspirasi Global. Ada Grand Strategy Global Untuk
Menghancurkan Keutuhan Indonesia. Ada Skenario Tingkat Tinggi Yang Ingin
Menghancurkan Indonesia Atau Bahkan Menghilangkan Nama Indonesia Sebagai Negara
Bangsa, Tegasnya. Konspirasi Global Ini, Djuyoto Suntani Melihat, Terus
Bergerak Dan Bekerja Secara Cerdas Dengan Menggunakan Kekuatan Canggih
Melalui Penetrasi Budaya, Penyesatan Opini, Arus
Investasi, Berbagai Tema Kampanye Indah Seperti Demokratisasi, Hak
Asasi Manusia,Kesetaraan Gender, Modernisasi, Kebebasan Pers,
Kemakmuran, Kesejahteraan, Sampai Pada Mimpi-Mimpi Indah Lewat Bisnis
Obat-Obatan Terlarang Dengan Segmen Generasi Muda.
Ramalan Itupun Menyebutkan Daerah Mana Saja Yang Akan
Berdiri Sebagai Negara, Yaitu ;
1)
NAGGROE ATJEH DARRUSALLAM : BANDA ATJEH
2)
SUMATRA UTARA : MEDAN
3)
SUMATRA SELATAN : LAMPUNG
4)
SUNDA KECIL : JAKARTA
5)
JAMAR (JAWA MADURA) : SURAKARTA
6)
YOGYAKARTA : YOGYAKARTA
7)
KALIMANTAN BARAT : PONTIANAK
8)
KALIMANTAN TIMUR : SAMARINDA
9)
TERNATE TIDORE : TERNATE
10) SULAWESI SELATAN : MAKASSAR
11) SULAWESI UTARA : MANADO
12) NUSA TENGGARA : MATARAM
13) FLOBAMORA & SUMBA:
KUPANG
14) TIMOR LESTE : DILI
15) MALUKU SELATAN : AMBON
16) MALUKU TENGGARA : TUAL
17) PAPUA BARAT : JAYAPURA
18) NEGARA RIAU MERDEKA
~ * * * ~
Apakah Kalian Setuju Negeri Merah Putih Ini Mengalami
Perpecahan?? Mau Sampai Kapan Pertikaian Dengan Mengusung Kedaerahan Akan
Terus Berlanjut??
Siapapun Dapat Meramalkan Hal Ini Bila Melihat
Gejala-Gejala Yang Berkenbang Ditengah Masyarakat Sekarang Ini. Tidak Perlu
Menulis Buku Pun Keinginan Kuat Untuk Pisah Dari Ibu Kandung Bumi Pertiwi
Semakin Santer Dihembuskan. Hentikanlah Semua Hal (Apapun Itu) Yang Memunculkan
Bibit Perpecahan. Hapus Organisasi Liar Yang Jelas-Jelas Mengusung Benih
Permusuhan Seperti Misalnya, Fans Klub Sepakbola. Yang Jelas Terbukti Menghasut
Anggotanya Untuk Saling Bermusuhan Antar Fans Klub Yang Lain Dan Dari Tahun Ke
Tahun Menambah Daftar Korbannya.
Bullshit Hooligans!!!
Kita Bukan Eropa. Kita Bukan Negara Daratan. Kita
Bukan Negara Kuat Seperti Inggris!!!
Jangan Wariskan Dendam Antar Daerah Kepada Generasi
Penerus. Jangan Tanamkan Warisan Divide Et Impera Pada Relung Hati
Anak Bangsa.
Jangan Pecahkan Bangsa Ini Hanya Untuk Sebuah Bendera Kerajaan
Kerdil - Kecil…….
Salam Merah Putih!!!
PERHATIKAN “SYMBOLOGY BENDERA MERAH PUTIH “INI:
“MERAH” ARTINYA “DARAH”;
HAKEKAT FILOSOFINYA ADALAH = NEGARA INI
SELALU DIPENUHI DENGAN PERTUMPAHAN DARAH, SETIAP TERJADI PERGANTIAN
KEPEMIMPINAN…. ;-) DARI JAMAN KERAJAAN-KERAJAAN DAHULU KALA. CONTOH, AWAL
KERAJAAN KEDIRI; ADA KERIS EMPU GANDRING, PANGERAN JAYAKATWANG, KEN AROK, KEN
DEDES. (BARU SADAR YA…!?@#$%^&*()) ;-)
“PUTIH” ARTINYA “SUCI”, “TULANG” = FONDASI TUBUH,
KERANGKA TUBUH, KEMURNIAN HATI, KETULUSAN DAN KESUCIAN DIRI.
POSISI URUTAN BENDERA “MERAH” DI ATAS, LALU “PUTIH” DI
BAWAH, BERMAKNA: MENDAHULUKAN KEPENTINGAN - KEPENTINGAN NAFSU AMBISI DENGAN MENDAHULUKAN
DAN MENGEDEPANKAN NAFSU DAN AMARAH DENGAN SOLUSI YANG SELALU BERAKHIR DENGAN PERTUMPAHAN
DARAH…..
“PUTIH”; KERANGKA LANDASAN, PEMBENTUK TUBUH BANGSA DAN
NEGARA, LANDASAN, KEMURNIAN YANG DITINDAS, DISEMBUNYIKAN, DITIADAKAN. BUKAN LAH
HAL-HAL YANG DIUTAMAKAN, DINOMERSATUKAN … OLEH BANGSA YANG MENGAKU-NGAKU INDONESIA
RAYA … ;-)
PATHETIC (MENYEDIHKAN) ….
FILOSOFIS AKTUALITA KEPASTIAN
MAMPUS-NYA / MATINYA BANGSA INDONESIA
HANCUR
Tuhan Akan Menghancurkan Sebuah Bangsa Dengan Cara
Mencabut Nyawa Para Ulama.
Ulama, Ketika Diterjemahkan Dalam Bahasa Indonesia
Berarti Para Ahli Ilmu Atau Cendikiawan Atau Orang-Orang Berilmu Yang Peduli
Dengan Ilmu Pengetahuan.
Ketika Mereka ‘Dimatikan’, Yang Tersisa Tinggal Manusia-Manusia
Bodoh Yang Berkubang Dalam Kegelapan. Tertatih-Tatih Tak Tentu Arah Tujuan, Tak
Ada Penuntun, Tak Ada Pembimbing, Tak Ada Penasihat, Tak Ada Cahaya. Lama
Kelamaan Mereka Lupa Dengan Yang Namanya Terang, Kegelapan Itulah Yang Disebut
Mereka Terang. Mereka Berlomba-Lomba Dalam Kebodohan. Orang-Orang Bodoh Menjadi
Panutan Dan Fatwa-Fatwa Dan Hukum-Hukum Dan Teori Teori Mereka Yang Salah
Kaprah Menjadi Pegangan Hidup.
KETIKA HAL ITU TERJADI TUNGGU SAJA KEHANCURANNYA…
‘Dimatikan’ Atau Dicabut Nyawa, Mempunyai Sangat Banyak
Arti. Ketika Kaum Cendikiawan Itu Jatuh Kedalam Materialisme, Ketika Ahli Ilmu
Tidak Lagi Dihargai Keilmuannya, Oleh Pemerintah Ataupun Masyarakat, Ketika
Kaum Berpendidikan Yang Tidak Lagi Peduli Dengan Pendidikan Generasi Penerus,
Mereka Telah ‘Tercabut Nyawanya’, Mereka Telah ‘Mati’, Walaupun Jasad Mereka
Masih Hidup. Mereka Berbalik Berubah Menjadi Iblis-Iblis Yang Dengan
‘Kesaktian’ Ilmu Pengetahuannya Memporak Porandakan Tatanan Kesucian
Masyarakat.
Materialisme Menjadi Tujuan Pokok Kehidupan. Kekayaan Dan
Kemewahan Menjadi Tolak Ukur Keberhasilan Walau Didapat Dengan Kecurangan
Keserakahan, Kerakusan Dan Kebodohan.
Masyarakat Berlomba-Lomba Menempuh Pendidikan Untuk
Mendapatkan Kekayaan, Hingga Hilanglah Keilmuan Pendidikan Itu. Masyarakat
Menempuh Pendidikan Untuk Mendapatkan Gelar, Hingga Matilah Sudah Ilmu
Pengetahuan. Dunia Pendidikan Menjadi Ajang Bisnis Yang Tak Terelakkan Lagi.
Daya Pikir Masyarakat Menjadi Cetek, Dan Kemelaratan
Lahir Bathin Merajalela Di Mana-Mana. Tunggu Saja Kehancurannya…
Ketika Seorang Benar-Benar Berilmu Pengetahuan Dan Cinta
Akan Ilmu Pengetahuan Dan Peduli Akan Pendidikan Di Masyarakat, Namun Tidak
Lagi Di Hargai Oleh Masyarakat, Berarti Tuhan Telah Telah Mencabut Nyawa Ahli
Ilmu Itu, Yang Berarti Juga Sebuah Bangsa Di Ambang Kehancurannya. Adakah
Terjadi Itu Di Negara Ini?
Kebodohan Sudah Bersimaharajalela Lewat Program-Program
Televisi, Kesenian-Kesenian Yang Tak Berbudaya, Lewat Kurikulum Pendidikan Yang
Carut Marut. Dimana Suara Ahli Ilmu Itu? Suara Ahli Ilmu Yang Peduli Dengan
Kemajuan Generasi Penerus, Suara Cendikiawan Yang Peduli Dengan Bangsa, Suara
Kaum Berpendidikan Yang Peduli Dengan Kemurnian Ilmu Pengetahuan. Dimana
Suara-Suara Mereka?
Mengapa Pembodohan Di Masyarakat Masih Saja Terus Berlangsung?
Mengapa Korupsi, Keserakahan, Kecurangan Masih Saja Terus Terjadi. Mengapa
Suara-Suara Para Ahli Ilmu Itu Bungkam, Malah Yag Terdengar Suara-Suara Para
Cendikiawan Palsu Yang Berfatwa, Berteori Dan Berhukum Hanya Atas Dasar Suatu
Kepentingan Kekuasaan.
Apakah Mereka Telah Terjatuh Dalam Materialisme? Apakah
Mereka Sudah Tidak Ada Kepedulian Lagi Terhadap Keadaan Masyarakat Dan Generasi
Penerus? Apakah Pemerintah Sudah Tidak Lagi Menghargai Keberadaan Mereka? Atau,
Malah Kita Sendiri Yang Tidak Lagi Menghargai Keberadaan Mereka?
Memang Ini Sedang Terjadi Dan Memang Yang Terjadi, .... JUST WAIT AND SEE …